SIFAT BIOLOGIS
DAN HABITAT DARI IKAN GUPPY (Poecilia reticulata)
Ikan guppy
adalah sejenis ikan yang melahirkan anaknya atau bersifat ovovivipar. Ikan
guppy berasal dari Amerika Selatan, yaitu dibagian utara Amozon, seperti
Antilla, Trinidad, Winwards Island, Barbados, Venezuela dan Guyana. Sekarang
ikan guppy telah tersebar keseluruh penjuru dunia. Ikan guppy memiliki
dimorfisme dan dikromatisme, yaitu ada perbedaan bentuk dan warna berdasrkan
jenis kelamin. Ikan guppy jantan memiliki pola warna yang menarik dan beragam,
bahkan muncul istilah bahwa tidak ada dua ekor ian guppy yang berwarna sama.
Dengan seleksi yang intensif, Negara Singapura telah berhasil mengembangkan
berbagai strain ikan guppy (Zairin, Muhammad, 2013).
A.
Habitat
Guppy awalnya
hidup di rawa air payau tapi cenderung hidup di air tawar. Hal ini sesuai
dengan pendapat Ruly (2008), bahwa di habitat aslinya ikan ini tumbuh dan
berkembang di perairan air tawar dan beberapa di antaranya juga ada yang hidup
di perairan air payau. Di awal penyebarannya di Singapura, guppy digunakan
untuk mengontrol populasi nyamuk di rawa hutan bakau. Pada perkembangannya,
guppy liar terns berkembang biak di tempat umum seperti saluran air, got,
sungai, dan kanal.
B.
Sifat
Biologis
1.
Reproduksi
Ikan ini
berkembang biak dengan cara beranak sehingga pemijahannya tergolong mudah.
Induk jantan mempunyai warna yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung
yang lebih panjang, mempunyai gondopodium (berupa tonjolan memanjang di
belakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal berupa sirip
panjang. Untuk indukan betina mempunyai tubuh gemuk, warna yang kurang cerah,
sirip punggung kecil, sirip perut berupa sirip yang halus. Selain warna, bentuk
dasar ekor ikan guppy juga bervariasi. Menurut Zairin (2013) Ikan guppy jantan
memeiliki gonapodium, yaitu semacam alat untuk menyalurkan sperma kedalam tubuh
ikan betina pada saat kawin. Ikan betinya berbentuk lebih montok dan perutnya
memnbulat, tetapi warnanya tidak menarik. Ukuran tubuh ikan guppy jantan dapat
mencapai panjang 3-5 cm, sedangkan betinya bisa mencapai panjang 5 cm. Guppy
dibagi berdasarkan bentuk ekornya yaitu wide tail (ekor lebar), sword tail
(ekor panjang), dan short tail (ekor pendek). Anak guppy yang baru lahir sudah
langsung dapat berenang dengan baik. Hal ini terjadi karena proses pembuahan
guppy secara internal yaitu perkawinan terjadi pada saat organ gondopodium yang
terletak pada sirip anal dimasukkan ke dalam organ telur betina. Guppy jantan
yang akan mengejar betina siap kawin. Setiap kali perkawinan dapat dijadikan 3
kali kelahiran. Waktu kelahiran berkisar 3 minggu dan seekor betina dapat
menghasilkan 60 ekor burayak.
2.
Pemijahan
Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam kegiatan pemijahan ikan guppy adalah:
Pemilihan induk
a. Ciri-ciri
induk jantan dan betina
1) Induk Jantan
• Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan
dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa
menjadi sirip yang panjang.
• Tubuhnya ramping.
• Warnanya lebih cerah.
• Sirip punggung lebih panjang.
• Kepalanya besar.
2) Induk Betina
• Dibelakang sirip perut tidak ada
gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
• Tubuhnya gemuk
• Warnanya kurang cerah.
• Sirip punggung biasa.
• Kepalanya agak runcing.
b. hal yang
perlu diperhatikan dalam pemeliharaan
• Air yang diperlukan adalah ari yang
cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.
• Suhu air berkisar antara 15 - 270C.
• pH yang disukai agak sedikit alkalis,
yaitu berkisar 7 - 8.
• Makanan yang diberikan dapat berupa
makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.
c. Teknik
pemijahan
• Pemilihan induk. Pilihlah induk yang
berukuran relatif besar, bentuk tubuh
yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
• Induk-induk yang telah dipilih
dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa
pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula
dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
• Bak-bak pemijahan harus dikontrol
setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan
dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya (Tarwiyah, 2001).
3.
Pemeliharaan
Larva
-
Anak-anak
ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning
telur (yolk egg). Setelah 4 - 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa
kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan
dihancurkan.
-
Setelah
mencapai ukuran medium (2 - 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian
setelah mencapai ukuran dewasa (5 - 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
-
Disamping
makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering,
agar-agar dan lain-lain.
-
Pemberian
makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat
menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.
-
Pergantian
air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan.
Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 - 3
hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 sampai 20% dapat
diganti dengan air yang baru (Tarwiyah, 2001).
4.
Pembesaran
Untuk pembesaran
dapat dilakukan di aquarium ukuran 100 x 35 x 50 cm dan dapat diisi anak Guppy
yang baru menetas 8-10 hari sebanyak 200 - 250 ekor. Air yang digunakan
sebaiknya air yang telah diendapkan selama sehari semalam. Kualitas air selama
pembesaran harus diperhatikan seperti halnya pada saat pemijahan. Pada aquarium
pembesaran diberikan perlengkapan aerator dan tempat persembunyian. Dari usaha
pembesaran, Guppy biasanya dipanen saat mencapai 5-7 cm (Tarwiyah, 2001).
5.
Pakan
Anak-anak ikan
yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur
(yolk egg). Setelah 4 - 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu
air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
Setelah mencapai ukuran medium (2 - 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian
setelah mencapai ukuran dewasa (5 - 7 cm) dapat diberi makanan cuk. Disamping
makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering,
agar-agar dll. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan
berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas
air (Tarwiyah, 2001).
6.
Penanganan
hama dan penyakit
Penyakit yang umum menimpa guppy
adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh dengan cara yang berbeda dari
bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan kondisi tertentu.
Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa spora kemudian berubah
menjadi organisme yang disebut miselium. Jamur ini dapat berkembang biak sangat
cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti
lapisan yang tipis. Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah
mycobacterium piscium, juga beberapa penyebab lainnya.
Perlu
diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan diagnosa
yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul. Penyakit yang umum
menyerang ikan guppy adalah sebagai
berikut :
a. Saprolegnia.
Ciri-ciri ikan
yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Perawatannya
teteskan alkohol metapen dalam tempat
sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya
berikan garam dan biarkan beberapa saat. Berikan hydrogen peroksida untuk
membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau
bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai
disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi
tambahan ruang sebelum mengobati.
b. Penyakit
Bengkak atau Bloa
Ikan tampak
gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena peradangan
usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air
yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam,
kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke
tempat asal.
c. Jamur Mulut
Ciri ikan yang
terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan
mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan
koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan
sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati. Pengobatan
menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan
metopen 2 tetes.
d. Penyakit
Insang
Ciri ikan yang
terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada
penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air.
Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk
diatasi. Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih
cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan
memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan
kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat
yang lebih besar dan luas.
e. Penyakit
Kembung
Ciri-ciri ikan
yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar.
Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan
rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang
ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang
sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.
Sumber:
Ruly,
2008. Ikan Guppy. Diakses dari Asyik
nge-net.co.htm Pada tanggal 29 September 2013. Pukul 00:31 WiB Yogyakarta.
Tarwiyah
2001. Budidaya Ikan Hias Live Bearer. Diakses
dari http://www.ristek.go.id dinas perikanan DKI Jakarta Pada
tanggal 29 September 2013. Pukul 00:45 Yogyakarta.
Zairin,
Muhammad. 2013. Kiat Memijahkan Ikan Hias Secara Teratur. Digreat Publishing.
Bogor.