BIOSINTESA
Biosintesa
sebagai salah satu kegiatan jasad hidup di dalam metabolism, berbeda dengan
nutrisi, karena disini diperlukan sumber energi. Karenanya proses bioenergi dan
biosintesa tidak dapat dipisahkan karena kedua-duanya merupakan kesatuan
proses. Selama berlangsungnya proses bioenerji tidak hanya menghasilkan energi
bagi berlangsungnya biosintesa, melainkan juga senyawa yang akan menjadi bahan
dasar bagi proses biosintesa seperti gula-fosfat, asam furivat, asam asetat,
asam oksalasetat, asam suksinat, dan sebagainya.
1.
Assimilasi nitrogen dan sulfat
Bahan-bahan
organik yang mengandung N, P, dan S umumnya didaptkan dari sumber anorganik.
Assimilasi sumber tersebut membentuk anorganik merupakan langkah awal didalam
biosintesa. Pada assimilasi nitrogen misalnya dari senya anorganik (NH4+
, NO3- , N2 dan sebagainya),
bisa digabung langsung dengan asam ketoglutamat yang merupakan hasil antara di
dalam siklus kreb:
Asam ketoglutamat →
Asam glutamat → Glutamin
Dengan adanya
penambahan NH4+ maka asam alfa-ketoglutamat akan menjadi
asam glutamate, dan selanjutnya akan terjadi aminasi, yaitu penambahan satu
molekul NH4+ menjadi glutamine. Asam glutamat kemudian
dapat memindahkan gugus aminnya ke asam alfa-keton yang lain, missal asam
oksal-asetat membentuk asam amino yang lain, dan prosesnya dinamakan
transaminasi
Asam glutamat → Asam
oksalasetat → Asam alfa-ketoglutamat → Asam aspartat
Banyak jenis mikrobia menggunkan nitrat sumber nitrogen
tidak sebagai aseptor electron seperti yang terjadi pada respirasi anaerobik. Karenanya
selama dikenal proses assimilasi nitrat dan dessimilasi nitrat, walaupun tahao
awalnya sama yaitu reduksi nitrat menjadi nitrit.
Assimilasi sulfat terjadi karena mikrobia membutuhkan
sumber belerang. Tahap assimilasi terjadi dengan proses oksidasi sulfat dengan
adenilasi membentuk nukleid-adenil-sulfat (APS) kemudian difosforilasi dan
direduksi menjadi sulfit dan sulfide. Kegunaan belerang didalam proses ini
aialah didalam sintesa asam amino yang mengandung S.
2.
Sintesa mikromolekul
Nukleotida
merupakan precursor asam nukleat, terdiri dari purin basa atau pirimidin yang
terikat pada ribose-fosfat. Senyawa tersebut merupakan bagian dari berbagai
bentuk nukloetida, merupakan proses penting didalam sintesa nukleotida.
Pada
umumnya sintesa purin dan pirimidin akan dimulai dangan aktivasi ribose-5-fosfat, dan dengan adanya
fosforolisasi menjadi fosforibossil-pirofosfat (PRPP). Di dalam sintesa nukleotidpurin
senyawa ini dibentuk dari ribose-fosfat dengan deaminasi PRPP dan penambahan
glisin, asam aspartat dengan menghasilkan inosin-monofosfat (IMP). Dari senyawa
ini akan kemudian dibentuk adenosine monofosfat (AMF) dan guanosin monofosfat
(GMP).
Di
dalam sintesa ini, PRPP akan menggandakan kondensasi dengan asam orotat yang
dihasilkan oleh reaksi seri dengan menghasilkan uridilat monofosfat (UMP) dan
sesidin monofosfat (CMP).
SUMBER :
Suriawiria, Unus. 2008.
Mikrobiologi Air. Alumni. Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar