Aeromonas
hydrophila
Pengobatan
yang selama ini banyak dilakukan adalah dengan pemberian antibiotik. Namun,
penggunaan antibiotik pada skala besar kurang efisien, karena selain tidak
ekonomis, dampak yang ditimbulkannya adalah bertambahnya jenis bakteri yang
resisten terhadap antibiotik dan dapat mencemari lingkungan (Mariyono dan
Sundana, 2002). Salah satu cara pengobatan alternatif yang efektif adalah
menggunakan fitofarmaka. Fitofarmaka merupakan obat alamiah yang berasal dari
tumbuhan, bahan bakunya telah mengalami standarisasi, memenuhi syarat baku yang
resmi, telah dilakukan penelitian ilmiah mengenai bahan baku serta kegunaan dan
khasiatnya jelas seperti resep dokter (Anonim, 1995 dalam Sopiana, 2005).
Beberapa
jenis fitofarmaka dapat dicobakan untuk pengobatan penyakit ikan, karena
merupakan bahan alami yang mudah hancur serta aman dan tidak ada residu di
dalam tubuh ikan sehingga ramah lingkungan. Salah satu fitofarmaka yang dapat
digunakan adalah bawang putih. Bawang putih bersifat antibakteri karena salah
satu komponennya, yaitu allicin merupakan komponen utama yang berperan dalam
memberi aroma bawang dan merupakan salah satu zat aktif yang diduga dapat
membunuh kuman-kuman penyakit (Watanabe, 2001).
Salah
satu tanaman jenis herba yang berkhasiat obat adalah meniran (Phyllanthus
niruri). Tanaman ini merupakan jenis tanaman obat yang dapat bermanfaat untuk
mencegah berbagai macam infeksi virus dan bakteri, serta mendorong sistem
kekebalan tubuh. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan flavonoid, alkaloid,
tanin, dan vitamin C dalam meniran (Triarsari, 2009). Tanaman lain yang juga
berkhasiat obat adalah bawang putih yang mengandung zat aktif alisin dan minyak
atsiri. Kedua bahan tersebut diduga sebagai antibakteri untuk menekan bakteri
yang merugikan sehingga juga akan memberikan peluang pertumbuhan mikroorganisme
yang menguntungkan di dalam saluran pencernaan secara optimum.
Berdasarkan
hasil penelitian Ayuningtyas (2009), ekstrak daun meniran 5 ppt dan bawang
putih 20 ppt dapat menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila pada ikan lele
dumbo dengan metode injeksi.
Kitosan
merupakan limbah hasil perikanan yang berasal dari kulit krustasea setelah
mengalami demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi. Bahan dasar kitosan
ini mudah diperoleh, tersedia dalam jumlah banyak, dan belum termanfaatkan
secara optimal. Kitosan sebagai polimer alami yang memiliki berat molekul yang tinggi,
dan tidak beracun dapat merangsang sistem imun, mempercepat penyembuhan luka,
dan bersifat antibakteri (Suptijah, 2006). Pemberian kitosan melalui
penyuntikan dan perendaman dilaporkan dapat meningkatkan ketahanan Salvelinus
fontinalis terhadap infeksi Aeromonas salmonicida (Anderson et al., 1994).
Sedangkan Sukenda et al. (2007) melaporkan juga bahwa uji in vivo pada udang
putih, Litopenaeus vannamei, menunjukkan bahwa penggunaan kitosan sebagai
imunostimulan mampu meningkatkan total hemosit serta indeks fagositosis
(Sukenda et al., 2007). Sehingga kitosan diharapkan mampu menjadi alternatif
bahan alami dalam pencegahan penyakit Motile Aeromonad Septicaemia khususnya
pada ikan lele.
DAFTAR PUSTAKA
Ayuningtyas,
A.K. 2008. Efektivitas campuran meniran Phyllanthus niruri dan bawang putih
Allium sativum untuk pencegahan dan pengobatan infeksi bakteri Aeromonas
hydrophila pada ikan lele dumbo Clarias sp. [Skripsi]. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Sukenda,
Y.T. Trianggoro, D. Wahyuningrum dan Rahman. 2007. Penggunaan kitosan untuk
pengendalian infeksi vibrio harveyi pada udang putih Litopenaeus vannamei.
Jurnal Akuakultur Indonesia, 6 (2): 205-209.
Suptijah,
P. 2006. Deskriptif karakteristik fungsional dan aplikasi kitin kitosan.
Prosiding Seminar Nasional Kitin Kitosan. Departemen Teknologi Hasil Perikanan.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Anderson,
D.P., A.K Siwicki. 1994. Duration of Protection Againts Aeromonas salmonicida
in Brook Trout Immunostimulated with Glucan or Chitosan by Injection or
Immersion. The Progressive Fish-Culturist; 56:258-261p.
Mariyono
dan Sundana. 2002. Teknik pencegahan dan pengobatan penyakit bercak merah pada
ikan air tawar yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Buletin
Teknik Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Jakarta. Vol. 7(1):33-36.
Sopiana,
P. 2005. Efektifitas ekstrak paci-paci (Leucas lavandulaefolia) untuk
pencegahan dan pengobatan penyakit MAS (Motile Aeromonad Septicaemia) pada ikan
lele dumbo (Clarias sp). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Institut Pertanian Bogor.
Triarsari,
D. 2009. Aneka ramuan pencegah SARS. http://www.depkes.go.id/ index.
php?option=articles. [11 Januari 2009]
Watanabe,
T. 2001. Penyembuhan dengan terapi bawang putih. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.