Iridovirus adalah virus
hewan yang menginfeksi invertebrata dan vertebrata poikilotermik, seperti ikan,
insekta, amfibi, dan reptil (Williams, 1996). Iridovirus merupakan virus DNA
untai ganda berbentuk simetri ikosahedral, tidak semuanya beramplop, dan
mempunyai diameter 120-300 (Tidona et al., 1998). Virion iridovirus terdiri
dari tiga domain konsentris yaitu protein capsid di bagian luar, membran lipid
yang mengandung subunit protein di bagian tengah, dan core yang tersusun dari
kompleks DNA-protein. Virus ini memiliki 25-75 protein struktural dengan
kisaran berat molekul 12.000-150.000 kDa. Secara umum protein capsid iridovirus
berukuran sekitar 50 kDa dan merupakan komponen struktural utama yang jumlahnya
mencapai 45% dari protein virion total. Ukuran genom iridovirus bervariasi
antara 105-212 kbp).
Iridovirus mempunyai
strategi replikasi yang melibatkan stadium nuklear dan sitoplasmik,
menghasilkan genom komplit dengan duplikasi beberapa gen di ujungnya (terminal
redundancy) dan ujung tersebut berbeda diantara partikel virus yang dihasilkan
(cyclic permutation). Gen penyandi protein capsid dari beberapa iridovirus
vertebrata dan invertebrata telah disekuensing dan coding region nya mempunyai banyak
kemiripan.
Ikan yang terinfeksi
iridovirus nampak lemah, nafsu makan menurun, mengalami anemia yang berat,
bercak merah (ptechiae) pada insang, pembengkakan limpa, dan ginjal. Menurut
Tidona et al. (1998), kerapu malabar yang terinfeksi iridovirus menunjukkan
gejala warna insang dan tubuh pucat, hilangnya keseimbangan sehingga ikan diam
di dasar jaring apung dan biasanya akan mati dalam waktu satu hari setelah
gejala muncul.
DAFTAR PUSTAKA
Tidona,
C. A., Schnitzler, P., Kehm, R. & Darai, G. 1998. Is the major capsid
protein of iridoviruses a suitable target for the study of viral evolution?
Virus Genes 16, 59-66.
Williams,
T. 1996. The Iridoviruses. Advances in
Virus Research 46, 345–412.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar