Sabtu, 28 September 2013

Bahan Organik

PARAMETER BAHAN ORGANIK (BO)
I.                   Pengertian Bahan Organik
Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang. Faktor yang pengaruhi kandungan BO tanah adalah iklim, vegetasi, topografi, waktu, bahan induk dan pertanaman (cropping). (Anonim, 2013).
Stevenson (1982) menyajikan proses dekomposisi BO dengan urutan sebagai berikut :
-          Fase perombakan bahan organik segar. Proses ini akan merubah ukuran bahan menjadi lebih kecil.
-          Fase perombakan lanjutan, yang melibatkan kegiatan enzim mikroorganisme tanah. Fase ini dibagi lagi menjadi beberapa tahapan:
a.       Tahapan awal: dicirikan oleh kehilangan secara cepat bahan-bahan yang mudah terdekomposisi sebagai akibat pembafaatan BO sebagai sumber karbon dan energi oleh mikro organisme tanah, terutama bakteri. Dihasilkan sejumlah senyawa sampingan (by products) seperti: NH3, H2S, CO2, asam organik dan lain-lain.
b.      Tahapan tengah: terbentuk senyawa organik tengahan/antara (intermediate products) dan biomasa baru sel organisme)
c.       Tahapan akhir: dicirikan oleh terjadinya dekomposisi secara berangsur bagian jaringan tanaman/hewan yang lebih resisten (mis: lignin). Peran fungi dan Actinomycetes pada tahapan ini sangat dominan
-          Fase perombakan dan sintesis ulang senyawa-senyawa organik (humifikasi) yang akan membentuk humus.

II.                Sumber Bahan organik
Sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan tidak saja sumber bahan organik, tetapi sumber bahan organik dari seluruh makhluk hidup.


III.             Pencemaran Air Bahan Organik
Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula tebu, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan kotoran hewan, tumbuh­tumbuhan dan hewan yang mati. Untuk proses penguraian sampah­sampah tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersbut terdapat dalam air, maka perairan (sumber air) tersebut akan kekurangan oksigen, ikan-ikan dan organisme dalam air akan mati kekurangan oksigen. Selain itu proses penguraian sampah yang mengandung protein (hewani/nabati) akan menghasilkan gas H2S yang berbau busuk. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (Bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.
IV.             Pengaruh Bahan Organik
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh bahan organic terhadap perairan dan lingkungan sekitar diantaranya adalah terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O2), terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi), pendangkalan dasar perairan, tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi, dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat, akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator, kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung, mutasi sel, kanker, dan leukemia, dapat menyebabkan banjir, erosi, kekurangan sumber air, dapat membuat sumber penyakit, tanah longsor dan dapat merusak ekosistem sungai.
Sumber :
Anonim. 2013. Bahan Organik. http://cms.1m-bio.com/bahan-organik/. Diakses pada tanggal 28 september 2013 pukul 20:14 Yogyakarta.

Stevenson, F.T. 1982. Humus Chemistry. John Wiley and Sons. New York.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar